==========+++++========

========================

***********************

Jumat, 19 April 2013

AROMA KOPI GAYO

AROMA KOPI GAYO ACEH ADALAH SANGAT GURIH BILA KITA MENGADUKAN KOPI DI DALAMA GELAS KOPI TERSEBUT SANGAT LAH BENING BUKTIKAN DENGAN KOPI GAYO ACEH SOLUSINYA .? 

Aroma kojuga pi Gayo Aceh sudah sejak lama terkenal di Indonesia, mungkin pula di dunia. Aceh adalah salah satu penghasil kopi terbesar di negeri kepulauan ini. Tanah Aceh menghasilkan sekitar 40 % biji kopi jenis Arabica tingkat premium dari total panen kopi di Indonesia. Dan Indonesia merupakan pengekspor biji kopi terbesar keempat di dunia. Memang kedahsyatan Kopi Gayo Aceh ini sudah melegenda bahkan pasca tsunami, Kopi Gayo Aceh semakin mendunia berkat banyaknya penikmat kopi dari para pekerja internasional yang datang untuk merekonstruksi Aceh.

Kelebihan dan kekurangan

kelebihan dan kekurangannya kopi gayo

Di Idonesia, kebanyakan yang mengkonsumsi kopi adalah para pecandu nikotin/rokok dengan alasan sebagai pelengkap. apa lagi jika di pagi hari sebagai teman sejati dari pisang goreng. Di artikel ini saya akan membhas tentang kelebihan dan kekurangan dari meminum kopi…Semoga artikel ini akan menjadi pengetahuaan bagi anda yang membacanya.
  1. Bisa membuat kita merasa lebih segar ketika bangun tidur dan membuat secangkir kopi gayo adalah sangat mantap dan josss
  2. Kopi dapat menghilangkan rasa ngantuk saat kita ingin bergadang di malam,
  3. Kopi dapat membuat kita lebih fresh untuk melakukan pekerjaan di dalam kanttor.
  4. Dapat membantu Anda untuk berpikir secara cepat(coba untuk mengkonsumsi kopi 15/30 menit sebelum melakukan aktivitas).
  5. Dapat mengurangi rasa sakit kepala (menurut peneliian di Chicago,USA)
  6. kopi gayo yang di aduk di dalam gelas kopinya bening

Minggu, 26 Agustus 2012

kopi gayo aceh

minuman tradisional yaitu kopi gayo aceh dan minuman yang sangat nekmat dan rasa yang sangat gurih dan tampa ampas setelah di adukkan kedalam gelas sehingga dan dapat mengihalangkan nekoten bagi seseorang pecandu rokok. kopi gayo adalah sangat di kenal di seluruh dunia nasional maupun internasional.

Jumat, 10 Februari 2012

KOPI GAYO ASLI

Gayo adalah nama Suku Asli yang mendiami daerah ini. Mayoritas masyarakat Gayo berprofesi sebagai Petani Kopi. Varietas Arabica mendominasi jenis kopi yang dikembangkan oleh para petani Kopi Gayo. Produksi Kopi Arabica yang dihasilkan dari Tanah Gayo Aceh merupakan yang terbesar penghasilan kopi diaerah dataran tinggi adalah daerah di Asia
Kopi Gayo merupakan salah satu kopi khas Nusantara asal Aceh yang cukup banyak digemari oleh berbagai kalangan di dunia. Kopi Gayo memiliki aroma dan rasa yang sangat khas. Kebanyakan kopi yang ada, rasa pahitnya masih tertinggal di lidah kita, namun tidak demikian pada kopi Gayo. Rasa pahit hampir tidak terasa pada kopi ini. Cita rasa kopi Gayo yang asli terdapat pada aroma kopi yang harum dan rasa gurih hampir tidak pahit. Bahkan ada juga yang berpendapat bahwa rasa kopi Gayo melebihi cita rasa kopi Blue Mountain yang berasal dari Jamaika. Kopi Gayo Aceh Gayo dihasilkan dari perkebunan rakyat di dataran tinggi Gayo, Aceh Tengah. Di daerah tersebut kopi ditanam dengan cara organik tanpa bahan kimia sehingga kopi ini juga dikenal sebagai kopi hijau  kopi ini adalah salah astu peningalan  dari nenek cuci kita yang di bekali di daerah pertani aceh

Sabtu, 24 Desember 2011

TABEL PERBEDAAN ANTARA KOPI ROBUSTA & ARABICA



ARABICA
ROBUSTA
Tahun ditemukan
1753
1895
Kromosom (2n)
44
22
Waktu dari berbunga sampai berbuah
9 bulan
10-11 bulan
Berbunga
setelah hujan
tidak tetap
Buah matang
jatuh
di pohon
Produksi (kg/ha)
1600-32000
2300-4000
Akar
dalam
Dangkal
Temperatur optimal (rata2 /tahun)
15-24° C
24-30° C
Curah hujan optimal
1500-2000 mm
2000-3000 mm
Pertumbuhan maksimum
1000-2000 m
0-700 m
Kandungan kafein
0,8-1,4%
1,7-4,0%
Bentuk biji
datar
Oval
Karakter rebusan
asam
Pahit

            Saat ini di Aceh terdapat dua jenis kopi yang di budidayakan adalah kopi Arabica dan kopi Robusta. Dua jenis Kopi Gayo Aceh yang sangat terkenal yaitu kopi Gayo (Arabica) dan kopi Ulee Kareeng (Robusta). Untuk kopi jenis Arabica umumnya dibudidayakan di wilayah dataran tinggi “Tanah Gayo”, Aceh Tenggara, dan Gayo Lues, sedangkan di Kabupaten Pidie (terutama wilayah Tangse dan Geumpang) dan Aceh Barat lebih dominan dikembangkan oleh masyarakat disini berupa kopi jenis Robusta. Kopi Arabica agak besar dan berwarna hijau gelap, daunnya berbentuk oval, tinggi pohon mencapai tujuh meter. Namun di perkebunan kopi, tinggi pohon ini dijaga agar berkisar 2-3 meter. Tujuannya agar mudah saat di panen. Pohon Kopi Arabica mulai memproduksi buah pertamanya dalam tiga tahun. Lazimnya dahan tumbuh dari batang dengan panjang sekitar 15 cm. Dedaunan yang diatas lebih muda warnanya karena sinar matahari sedangkan dibawahnya lebih gelap. Tiap batang menampung 10-15 rangkaian bunga kecil yang akan menjadi buah kopi. Dari proses inilah kemudian muncul buah kopi disebut cherry, berbentuk oval, dua buah berdampingan.
            Kopi Gayo merupakan salah satu komoditi unggulan yang berasal dari Dataran Tinggi Gayo. Perkebunan Kopi yang telah dikembangkan sejak tahun 1908 ini tumbuh subur di Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah. Kedua daerah yang berada di ketinggian 1200 m dari permukaan laut tersebut memiliki perkebunan kopi terluas di Indonesia yaitu dengan luas sekitar 81.000 ha. Masing-masing 42.000 ha berada di Kabupaten Bener Meriah dan selebihnya 39.000 ha di Kabupaten Aceh Tengah.
Gayo adalah nama Suku Asli yang mendiami daerah ini. Mayoritas masyarakat Gayo berprofesi sebagai Petani Kopi. Varietas Arabica mendominasi jenis kopi yang dikembangkan oleh para petani Kopi Gayo. Produksi Kopi Arabica yang dihasilkan dari Tanah Gayo merupakan yang terbesar di Asia
Kopi Gayo merupakan salah satu kopi khas Nusantara asal Aceh yang cukup banyak digemari oleh berbagai kalangan di dunia. Kopi Gayo memiliki aroma dan rasa yang sangat khas. Kebanyakan kopi yang ada, rasa pahitnya masih tertinggal di lidah kita, namun tidak demikian pada kopi Gayo. Rasa pahit hampir tidak terasa pada kopi ini. Cita rasa kopi Gayo yang asli terdapat pada aroma kopi yang harum dan rasa gurih hampir tidak pahit. Bahkan ada juga yang berpendapat bahwa rasa kopi Gayo melebihi cita rasa kopi Blue Mountain yang berasal dari Jamaika. Kopi Gayo Aceh Gayo dihasilkan dari perkebunan rakyat di dataran tinggi Gayo, Aceh Tengah. Di daerah tersebut kopi ditanam dengan cara organik tanpa bahan kimia sehingga kopi ini juga dikenal sebagai kopi hijau (ramah lingkungan). Kopi Gayo disebut-sebut sebagai kopi organik terbaik di dunia.

Aroma kopi Gayo Aceh sudah sejak lama terkenal ?


Seorang berkebangsaan Belanda membawa kopi arabika ke Batavia, kini Jakarta.   Lambat laun, ketika Belanda menguasai Aceh, kopi itu sampai juga ke ujung utara Pulau Sumatra/dengan jenis yang makin beragam. Tumbuh dari tanah Nanggroe yang subur, dipadu cuaca yang mendukung, menjadikan tanaman Kopi Gayo Aceh berkembang menjadi komoditas yang bermutu dan tentu menguntungkan. Apalagi kemudian, prosesnya sejak penggilingan hingga disaring menjadi secangkir minuman dengan cara yang khas, Kopi Gayo Aceh menjelma sebagai ikon.
Aroma kopi Gayo Aceh sudah sejak lama terkenal di Indonesia, mungkin pula di dunia. Aceh adalah salah satu penghasil kopi terbesar di negeri kepulauan ini. Tanah Aceh menghasilkan sekitar 40 % biji kopi jenis Arabica tingkat premium dari total panen kopi di Indonesia. Dan Indonesia merupakan pengekspor biji kopi terbesar keempat di dunia. Memang kedahsyatan Kopi Gayo Aceh ini sudah melegenda bahkan pasca tsunami, Kopi Gayo Aceh semakin mendunia berkat banyaknya penikmat kopi dari para pekerja internasional yang datang untuk merekonstruksi Aceh.
Biji kopi terbaik di Aceh umumnya berasal dari Lamno. Biji Kopi Gayo Aceh biasanya di-oven selama 4 jam untuk menghasilkan mutu terbaik. Setelah mencapai kematangan 80% barulah dimasukkan gula dan mentega. Kemudian biji kopi yang telah masak digiling sampai halus. Yang khas dari Kopi Gayo Aceh adalah aromanya yang kuat, cita rasanya yang bersih dan tidak asam, serta efeknya yang mantap.
            Yang membuat Kopi Gayo Aceh lebih menarik adalah cara penyajiannya yang khas, dan sedikit berbeda dengan cara penyajian di warung-warung kopi di wilayah lain di Indonesia. Kopi diseduh, dan seduhan kopi disaring berulang kali dengan saringan dari kain yang bentuknya mirip kaus kaki, lalu menuangkan kopi itu berpindah-pindah dari satu ceret ke ceret yang lain. Hasilnya adalah kopi yang sangat pekat, harum, tetapi tidak mengandung bubuk kopi karena sudah tersaring di dalam “kaus kaki” tadi. Berbeda dengan kopi hitam di banyak daerah lain yang masih menyisakan ampasnya.
Menikmati Kopi Gayo Aceh bukan hanya menikmati rasanya, tetapi juga tradisi budaya. Di  Aceh, kedai kopi merupakan tempat berkumpul, bertemu dan membicarakan segala topik. Bagi orang Aceh mengunjungi kedai kopi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari aktifitas sehari-hari. Sambil menikmati kopi, mereka bersosialisasi dan menjalin silaturahmi. ” Semua masalah pasti bisa selesai di warung kopi”, begitu kata orang aceh. Berdasarkan jenisnya, kopi bisa dikelompokkan menjadi 2 (dua) jenis, kopi Arabica dan Robusta. Berikut perbedaan kopi Arabica dan Robusta: